welcome note

Jumat, 30 Desember 2011

*Doa Akhir Tahun & Doa Awal Tahun*

Ya Allah SWT, jadikan awal tahun ini perbaikan, pertengahannya kegembiraan dan akhirnya adalah kesuksesan bagi kehidupan kami.



Do’a akhir tahun
Bacalah doa ini tiga kali (3x) saat menjelang akhir tahun baru, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah SWT.

Doa Akhir Tahun
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam




 Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.


Do’a awal tahun
Bacalah doa ini tiga kali (3x) saat kita memasuki tanggal 1. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita sebagai Mu'min memohon kepada Allah SWT agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.



Doa Awal Tahun

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam


 Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW.




Rabu, 21 Desember 2011

*Tanda-tanda Wanita Mengalami Kekerasan Dalam Hubungan Asmara*



Hubungan asmara yang disertai tindak kekerasan seringkali tak terlihat, karena biasanya tidak langsung melibatkan kekerasan fisik. Karena itu, para korban sering tak menyadarinya. Namun, Anda perlu waspada bila tanda-tanda ini muncul dalam hubungan asmara Anda.






1.  Tak mampu memutuskan hubungan.
Meski sadar terjebak dalam hubungan asmara yang menyengsarakan, Anda tak mampu memutuskan hubungan dengan si dia karena takut akan konsekuensinya.

2.  Anda amat terikat dengannya
Bagaikan anak balita, Anda wajib melapor kepada kekasih tentang segala aktivitas Anda seharian, makan di mana, bersama siapa dll.

3.  Menyortir topik pembicaraan
Anda takut membahas suatu masalah tertentu, misalnya tentang cita-cita karier Anda atau tentang kebiasaan buruk sahabat kekasih.

4.  Tidak boleh berpendapat
Dia selalu menentukan Anda berdua akan pergi kencan ke mana, makan apa, dan akan melakukan apa saja. Anda tak berani mengatakan hal yang berlawanan dengannya karena tak mau memicu amarahnya.

5.  Merasa bersalah
Anda berusaha meyakinkan diri sendiri kalau Anda berusaha lebih keras dan mencintai dia lebih dalam, kondisi hubungan kalian akan membaik.

6.  Depresi berkepanjangan
Anda sering menangis tanpa sebab, merasa depresi, dan tidak bahagia meski sedang berada di tengah pesta.

7.  Selalu berupaya membuatnya bahagia
Karena merasa Anda adalah pihak yang bersalah, Anda selalu merasa khawatir dan terobsesi mencari cara untuk membuat pasangan Anda bahagia.

8.  Selalu merasa salah langkah
Dalam hal apa pun, Anda tak mampu membuat keputusan secara cepat, dan selalu harus minta pertimbangan darinya.

9.  Kondisi tak pernah membaik
Apa pun yang Anda lakukan, dera siksaan secara fisik, verbal, maupun emosional darinya semakin lama kian memburuk.

10.        Terpisah dari keluarga dan teman-teman
Anda seringkali berada pada posisi harus memilih antara dia dan sahabat, saudara, atau pekerjaan Anda. Secara perlahan, Anda akan dipisahkan olehnya dari keluarga dan teman-teman karena Anda harus mendahulukan dirinya.

11.        Sering dihina
Anda sering merasa diremehkan? Atau mendapat nama panggilan yang berkesan merendahkan ketika sedang berduaan? Tak ragu lagi, itu gejalanya

12.        Tidak dianggap
Anda kerap merasa dipermalukan olehnya di hadapan org lain. Atau mungkin dia membicarakan Anda, seolah Anda tidak sedang berada di dekatnya.

13.        Diperlakukan seperti asisten pribadi
Sebagai kekasih, Anda wajib mengurusi berbagai hal, mulai mengatur jadwal kerjanya, mencuci pakaiannya, membereskan apartemen miliknya.

14.        Kedekatan lenyap
Setelah bertindak kasar, ia bertingkah manis untuk memenangkan hati Anda kembali. Namun, Anda merasa tak lg memiliki kedekatan batin denganya.

15.        Terpasung secara finansial
Dia membuat peraturan mutlak tentang bagaimana cara Anda seharusnya mengelola keuangan. Mau belanja apa pun mesti lapor kepadanya.

16.        Memutarbalik fakta
Meski Anda adalah pihak yang dirugikan, dia selalu berhasil membuat Anda merasa bersalah karena telah mengabaikannya. Pada saat tertentu, ia mengurangi frekuensi kekerasannya pada Anda, berpura-pura itu tidak pernah terjadi, dan Anda hanya mengarang cerita saja.

17.        Anda terintimidasi
Anda merasa terintimidasi dan benar-benar ketakutan ketika kekasih melampiaskan amarahnya pada benda mati atau mengancam Anda secara verbal.

18.        Anda mudah panik
Masalah sekecil apa pun, seperti keliru membelikan minuman pesanannya, bisa membuat Anda panik luar biasa.

19.        Berat sebelah
Dalam hubungan ini, Anda merasa posisi Anda dan dia selalu timpang atau tidak sederajat. Tentunya, Anda berada pada posisi lebih rendah.

20.        Berubah kepribadian
Orang-orang terdekat Anda merasa kalau Anda sangat berubah Sikap dan Kepribadian. Berada dalam tekanan selama berbulan-bulan pasti sedikit banyak akan memengaruhi perangai dan kepribadian Anda.

Wanita tidak cukup hanya dicintai namun juga harus dimengerti bagaimana dia bisa merasa nyaman bersama lelaki yg disayanginya. Rasa sakit membuatmu lebih kuat. Rasa takut membuatmu lebih berani. Patah hati membuatmu lebih bijaksana.

>Sumber info dari http://twitter.com/AreaWanita

Senin, 05 Desember 2011

*Kelebihan Puasa Sunat Tasu'a (9 Muharram) & 'Asyura (10 Muharram)*

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya.  Allah Ta’ala berfirman,
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ“Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. Al-Taubah: 36)
Larangan berbuat zalim pada bulan-bulan ini menunjukkan bahwa dosanya lebih besar daripada dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Sebaliknya, amal kebaikan yang dikerjakan di dalamnya juga dilebihkan pahalanya. Salah satu amal shalih yang dianjurkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk dikerjakan pada bulan ini ibadah shiyam. Beliau menganjurkan untuk memperbanyak puasa di dalamnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu.” (HR. Muslim, no. 1982)
Menurut Imam Al-Qaari berkata, bahwa secara zahir, maksudnya adalah seluruh hari-hari pada bulan muharram ini. Tetapi telah disebutkan dalam hadits shahih bahwa Nabishallallaahu ‘alaihi wasallam tidak pernah sama sekali berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan. Maka hadits ini dipahami, dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram bukan seluruhnya.
Puasa ‘Asyura
Pada umumnya dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram ini. Hanya saja perhatian khusus Syariat tertuju pada satu hari, yaitu hari ‘Asyura. Berpuasa pada hari tersebut bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)
Bilakah Hari ‘Asyura Itu?
Hari ‘Asyura adalah hari kesepuluh dari bulan Muharram. Demikianlah pendapat jumhur ulama dan yang nampak dari zahir hadits berdasarkan kemutlakan lafaznya dan yang sudah ma’ruf menurut ahli bahasa. (Disarikan dari al-Majmu’ oleh Imam al-Nawawi)
Ibnu Qudamah berkata, ‘Asyura adalah hari kesepuluh dari bulan Muharram. Ini merupakan pendapat Sa’id bun Musayyib dan al-Hasan al-Bashri yang sesuai dengan riwayat dari Ibnu ‘Abbas, “Rasullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memerintahkan berpuasa pada hari ‘Asyura, hari kesepuluh dari bulan Muharram.” (HR. al-Tirmidzi, beliau menyatakan hadits tersebut hasan shahih)
Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Ibnu ‘Abbas, Ibnu Umar, dan Asiyah bahwa Nabishallallaahu ‘alaihi wasallam telah berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah menceritakan tentang puasa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Aku tidak penah melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Anjuran Jangan Puasa ‘Asyura Saja, Tapi Sertakan Satu Hari Sebelumnya
Disunnahkan juga berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal Sembilan Muharram yang dikenal dengan hari Tasu’a.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
“Ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim, no. 1916)
Berkata Imam al-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya, “Disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara  keseluruhan, karena Nabishallallaahu ‘alaihi wasallam telah berpuasa pada hari ke sepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan.”
Apa Hikmah Berpuasa Pada Hari Tasu’a?
Imam al-Nawawi rahimahullaah menyebutkan tentang tiga hikmah dianjurkannya shiyam hari Tasu’a: Pertama, maksud disyariatkan puasa Tasu’a untuk menyelesihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh.
Kedua, maksudnya adalah untuk menyambung puasa hari ‘Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khathabi dan ulama-ulama lainnya.
Ketiga, untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke Sembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
Dan alasan yang paling kuat disunnahkannya puasa hari Tasu’a adalah alasan pertama, yaitu untuk menyelisihi ahli kitab. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah dalam al Fatawa al-Kubra berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam melarang bertasyabbuh dengan ahli kitab dalam banyak hadits. Seperti sabda beliau tentang puasa ‘Asyura,
لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ
Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)
Ibnu Hajar rahimahullaah dalam catatan beliau terhadap hadits, “Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan”, Keinginan beliau untuk berpuasa pada hari kesembilan dibawa maknanya agar tidak membatasi pada hari itu saja. Tapi menggabungkannya dengan hari ke sepuluh, baik sebagai bentuk kehati-hatian ataupun untuk menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Dan ini merupakan pendapat yang terkuat dan yang disebutkan oleh sebagian riwayat Muslim.”
Bolehkah Berpuasa Pada Hari ‘Asyura Saja?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah dalam al-Fatawa al-Kubra Juz ke IV berkata, “Puasa hari ‘Asyura menjadi kafarah (penghapus) dosa selama satu tahun dan tidak dimakruhkan berpuasa pada hari itu saja.” Sedangkan Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfah al-Muhtaj menyimpulkan bahwa tidak apa-apa berpuasa pada hari itu saja.